About Me

Foto saya
Bantaeng, Sul-sel, Indonesia
Yg jeLas Baikkk deCh...

Maafkan Aku Waraz

Aku sangat senang memiliki teman seperti mereka. Awal mula pertemanan kami sejak guru bahasa Indonesia ku memberi tugas berkelompok. Mereka adalah sri wulansari (wawa), shara fauziah (shara), dan anindya putri deyanti (anindya). ***Dulu masih jaman-jamannya fs (friendster) kamu mencoba untuk membuat fs untuk pertemanan kami. Nah..disitulah kami memberi nama untuk kami semua
dengan warasz. Warasz terdiri dari wawa, shara, aku, dan anindya. Pasti bingung ya? Huruf z-nya siapa? Z nya itua adalah zhie, itu si anindya, dia kepengen disebut zhie.Sewaktu SMP kita selalu bareng, dan waktu sekelas di kelas 8 setiap membentuk kelompok, teman-teman kami selalu bilang gini, ah mereka mah selalu begitu. Hahaha... disitu aku merasa tidak enak dengan yang lain, tapi karena wawa, shara, anindya cuek saja jadi tidak aku hiraukan teman-teman sekelasku yang lain. ***Kebersamaan kami agak berkurang ketika kami kelas 9, kami sudah tidak sekelas lagi. Tapi entah kebetulan atau apa kelas kami berurutan. Shara di kelas E, aku di kelas F, wawa di kelas G, dan anindya di kelas H. Yang masuk kelas unggulan diantara kami adalah wawa. Wawa memang pintar dari kelas 7 dia selalu rengking di kelas, sampai-sampai aku merasa iri. Dulu sewaktu kelas 7. dulu aku mengaagap wawa adalah saingan terberatku. Tapi..tak kusangka kini dia adalah sahabatku. Shara dan Anindya juga sahabat terbaik yang pernah aku miliki.          ***Tapi, aku menodai persahabatan kami dengan sebuah kebohongan. Aku berbohong kepada mereka bahwa aku sudah berpacaran 1kali. Aku bilang pacar aku waktu itu bernama Iqbal. Padahal semua itu hanya khayalanku belaka. Aku berbohong kala itu, karena aku merasa malu dan iri sebab waraz sudah pernah berpacaran.           Sampai kamiSMA pun aku belum pernah mengaku sama mereka kalau selama ini aku telah membohongi mereka. Aku takut mereka malah membenciku dan malah tidak mau lagi berteman denganku. ***Awalnya begini.Mula aku berbohong si kelas 8. waktu itu shara minta ditemenin untuk bertemu ka Agung di Smabel. Itu tu .. sekolahnya anak-anak pinter dam tajir. Lucunya disitu setelah mereka bertemu, habis itu udah selesai. Ka Agungnya pun pulang. Nah, kami sepakat untuk duduk sebentar di De’Jhon. Ditempat itulah mulanya aku berbohong. Sebenarnya kala itu aku ga mau berbohong, tapi karena terpancing oleh cerita Anindya dan Shara, jadilah aku menjadi seorang pembohong. Aku bilang sama mereka begini, hmm sebenernya gue udah ditembak sama cowo waktu gue dirumah sodara gue di Pasar Minggu anaknya si cakep putih pake kacamata dia nembak gue pake surat anaknya si pemalu, tapi gue belom jawab gue bingung. Lalu shara dan anindya menanggapi, sayangnya wawa sudah pulang untuk pergi ke Ragunan bersama teman-teman rumahnya.           Hari Seninnya di sekolah,shara dan anindya bilang ke wawa bahwa aku sudah ada yang nembak. Wawa pun kaget dan ikut merasa senang. Wawa juga lagi menjalani masa percobaannya pacaran dengan Panji teman rumahnya.           Berbohongku berakhir ketika aku dan wawa janjian untuk mutusin pacar-pacar kami. Tapi aku bilang aku duluan yang telah putus dengan Iqbal, beda sehari doang si bedanya. Aku takut kebohonganku terbongkar karena mereka menanyakan terus wajah pacarku dan mereka meminta untuk bertemu dengan pacarku. Gimana mau ketemu orangnya aja gue ga tau, kata ku dalam hati. ***Aku tak tahan berbohong terus sama mereka. Mereka terlalu baik untuk aku bohongi. Sampai akhirnya aku mengaku jika selama ini aku tidak pernah memiliki pacar atau bahkan berpacaran. Tersentak mereka yang sedang minum terhenti. Mereka masih berkata bahwa aku hanya bercanda. Setelah aku menjelaskan semuanya, mereka baru percaya. Semuanya menjadi diam tanpa terdengar satu katapun keluar dari mulut mereka. Akupun berlari menuju teras rumah shara dengan menangis. Wawa menghampiriku dan berkata kepada ku dengan nada kesal dan marah bahwa, aku telah tega membohongi kami semua dan mereka pun jadi tidak percaya lagi kepadaku. Aku mengambil tas dan pulang.           Wawa, shara, dan anindya masih dirumah shara dan masih membahas masalah tadi. Wawa dan shara masih terlihat kesal, tapi Anindya menengahi dan berkata bahwa, kita jangan ngmbil keputusan sepihak dulu kita tanya dulu ke dia dari hati ke hati. Tapi mereka masih belum setuju. Hubungan persahabatan kami menjadi renggang karena aku telah mengaku.          Di sekolah shara selalu menyindirku dengan kata-kata pedas setiap aku melewati kelasnya. Aku terima kareana semua ini karena ulahku.            Hari ulang tahunku tinggal beberapa hari lagi. Aku berharap mereka mengucapkan Happy Birthady kepadaku. Sampai aku tak tidur semalaman dan memendangi layar hpku berharap mereka ingat hari ini adalah hari spesial untukku. Di kelas aku dimarahi oleh guruku karena tidur dikelas. Aku merasa hari spesialku malah hari burukku. ***Aku heran sama perasaanku, entah kenapa aku semangat sekali untuk pulang ke rumah. Tidak seperti biasanya. Sesampainya di rumah aku terkejut karena ada sebuah kejutan pesta kecil untukku. Setelah membuka pintu, wawa yang masih mengenakan seragam sekolah membawakan aku sebuah kue ulang tahun dengan lilin angka 15diatasnya. Mereka menyanyikan lagu Happy birthday untukku. Aku menangis dan terharu bahagia karena mereka masih mengingat dan memberiku sebuah pesta kecil untukku. Mereka berkata bahwa mereka telah memaafkan kesalahanku dan melupakan apa yang sudah terjadi. Aku bahagia sekali karena mereka telah memaafkan aku, padahal aku sudah jahat sama mereka. Dan aku berjanji kepada mereka dan diriku sendiri bahwa aku tidak akan mengulangi kesalahan untuk kedua kalinya. Karena aku akan kehilangan sahabat-sahabat terbaik yang aku punya selama ini. ***Thanks waraz, itu adalah hadiah terbaik yang ku punya selama ini. Bahwa aku harus bersyukur dengan apa yang aku miliki.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

LOVE